Tuesday, May 4, 2021

Simpel Itu Lebih Dari Cukup

Bagi gue, orang yang pintar berbahasa Indonesia itu adalah orang yang bisa ngobrol memakai bahasa Indonesia dengan lawan bicaranya dan lawannya mengerti.

Berbahasa yang simpel. Memakai kosakata sesuai audiens dan konteks.

Orang yang memakai kata-kata tinggi ketika berbicara dengan lawan bicaranya, tetapi lawan bicaranya kadang malah bingung atau tidak nyaman, menurut gue hanyalah orang yang perbendaharaan kosakatanya banyak saja.

Biasanya teman gue yang kekirian yang masuk ke dalam kategori kedua. Mereka memakai kata-kata yang tak lumrah digunakan di keseharian, sekadar untuk membuat seruan perlawanannya menjadi lebih indah. Dengan harapan yang mendengar atau membaca ikut terbawa dan jiwa aktivisnya terbakar. Saya? Seringkali malah mengerutkan dahi sambil menggumam "Apa sih, bung?".

Tidak efektif karena kalimatnya tidak dekat dengan audiensnya.

Atau ada lagi pujangga media sosial yang rutin menulis curhatan seputar kegalauan, entah bertema romansa atau alam ciptaan yang maha esa. Mereka merangkai kata-kata tidak biasa yang menurut mereka terlihat indah, tapi puisi menjadi indah bukan hanya karena dirangkai dengan kata-kata cantik saja.

Gue tidak bilang kalau gue bisa komunikasi berbahasa Indonesia dengan pintar... Persetan, gue saja mengecap diri gue mempunyai disleksia ringan karena seringkali omongan gue nggak jelas. Komunikasi gue berbahasa Indonesia gue anggap tidak bagus.

Poin dari berbahasa yang bagus menurut gue ya seperti yang gue bilang di awal, yang penting lawan bicaranya mengerti karena dituturkan dengan bahasa yang sederhana. Tak perlu indah, yang penting sesuai konteks, tahu audiensnya siapa, dan lawan bicaranya tidak mengerutkan dahi ketika mendengarnya.

No comments:

Post a Comment