Monday, May 3, 2021

Hobi

Gue selalu berpikir kalau yang namanya hobi itu tidak murah. Bisa diusahakan untuk menjadi murah, tapi untuk menikmati hobi itu sepenuhnya, kocek yang harus diraih harus dalam. Pemikiran tersebut membuat gue semacam maklum kalau melihat orang yang mengeluarkan uang banyak untuk hal yang dia suka.

"Oh, palingan hobinya." Ucap gue dalam hati, setelah mendengar teman di tempat kerja bercerita kalau dia baru saja mengeluarkan sekian juta untuk membeli tanaman yang bahkan daunnya tidak bisa tumbuh dengan sempurna, untuk menjadi tambahan koleksinya.

Karena saya orang yang suka banyak tahu, otomatis hal-hal seperti itu akan memancing saya untuk bertanya. Karena... Kenapa??? Masih di luar nalar saja untuk saya mengeluarkan sekian banyak uang untuk tanaman. Kemudian tak lama setelah saya tanya, dia menjelaskan dengan cukup membara kenapa bisa begini dan begitunya. Sesaat saya seperti mengobrol dengan ahli botani. Lalu semua menjadi (agak) masuk akal.

Bagi orang yang tidak punya ketertarikan lebih terhadap hal itu (tanaman), tentu mengeluarkan duit sebegitu banyaknya untuk tanaman adalah sebuah hal yang konyol. Gue pribadi nggak bisa membedakan dalam segi fungsi, tanaman seharga sepuluh ribu dengan tanaman seharga sepuluh juta. Di mata awam gue sama saja. Namun untuk para pelaku hobi tersebut, tanaman-tanaman itu terlihat berbeda. Kacamata yang mereka gunakan tidak sama.

Gue memiliki hobi sepatu dan juga gue mengoleksinya. Karena ketertarikan gue akan sepatu, gue jadi tahu seluk-beluk sepatu secara general. Karena banyak tahu tentang sepatu itu, gue jadi ingin punya sepatu yang ini dan yang itu, sampai koleksi sepatu gue bisa mencapai puluhan pasang dulunya. Bagi orang lain yang tidak melihat sepatu ini dari kacamata saya, tentu hal itu adalah hal yang mengherankan. Tapi bagi gue menyenangkan. Ada kepuasan tersendiri ketika gue mengeluarkan uang untuk membeli sepatu, walaupun akhirnya gue harus irit-irit untuk makan kemudian.

Sekarang gue memiliki hobi baru, yaitu parfum. Ketertarikan gue pada parfum ini membuat gue jadi tahu seluk-beluk parfum. Gue mulai mengoleksi parfum walaupun belum banyak. Hidung jadi bisa tahu suatu parfum ada kandungan wangi apa ketika hanya baru mencium sekilas saja, bahkan gue sudah bisa membayangkan suatu parfum akan tercium wanginya seperti apa arahnya dengan hanya membaca penjelasan kandungan wanginya apa saja. Gue merasa senang ketika membeli parfum baru, karena akan ada wewangian baru lagi untuk gue pakai yang artinya akan ada petualangan wewangian baru yang akan gue alami. Namun bagi orang yang melihat dari kacamata berbeda, mereka akan menganggap yang gue lakukan itu konyol, karena buat apa beli banyak-banyak parfum, toh fungsinya sama saja, bikin wangi.

Gue sadar akan perbedaan kacamata tersebut di tiap orang. Oleh karena itu, ketika ada orang yang mengeluarkan sekian banyak untuk hal yang menurut gue tidak perlu, gue  seringkali mencoba untuk maklum  dan mengerti sebelum gue teriak "ANJIR GOBLOK! BUAT APAAN PULA?".

No comments:

Post a Comment