Friday, May 14, 2021

Big Mac

Gue teringat ketika masih di Jogja dulu, makanan Lebaran gue bukanlah opor ayam campur ketupat, melainkan Paket Hemat Big Mac dari gerai McDonald's. Tiap Lebaran pasti larinya ke sana, karena semua tempat makanan yang biasa gue datangi tutup. Entah sudah berapa Lebaran gue melakukan kebiasaan itu.

Tahun 2020--ketika sudah di Bekasi--gue dipertemukan lagi dengan opor dan ketupat, bersama lauk khas Lebaran lainnya. Tentu gue bahagia, karena rindu sekali mengonsumsi itu di hari raya. Nikmatnya beda dibandingkan ketika memakan itu di luar Lebaran.

Kemarin pun sama dengan tahun lalu, gue dan keluarga menyantap opor ayam beserta ketupat dkk untuk hari Lebaran. Namun jauh di lubuk hati, gue merasa ada yang kurang. Rasanya tetap enak layaknya opor ayam dan ketupat, lantas kenapa? Gue berasumsi karena gue rindu kebiasaan lama ketika masih di Jogja dulu. Gue butuh bernostalgia, memakan McDonald's di hari Lebaran.

Akhirnya setelah tidur siang dan bingung mau apa, dengan perut yang masih sangat penuh karena bergelut dua ronde dengan ketupat opor di pagi harinya, gue memutuskan untuk keluar. Ke mana? Ya ke McDonald's.

Gue memesan paket Big Mac dan memakannya. I kid you not, it was the best Big Mac I've ever eaten in a year! Rasanya mau meninggal, bukan karena diabetes, serangan jantung, atau kolesterol yang disebabkan junk food tersebut, tapi karena rasanya enak banget. Nggak ngerti lagi deh.

Faktor yang memengaruhi keagungan Big Mac yang gue makan saat itu tentu adalah perasaan nostalgia. Teringat kembali kebiasaan lama memakan itu setiap Lebaran di McDonald's Jalan Kaliurang atau Jalan Sudirman, ketika menyuapkannya ke mulut. Every bite I took was effin' glorious. I said that without exaggeration.

Malam ini sebelum ke rumah teman, gue mampir ke McDonald's lagi. Maksud hati ingin mengulang pengalaman yang sama dengan kemarin, toh masih dalam suasana Lebaran juga. Gue bahkan sampai rela antri sampai kurang lebih setengah jam. Namun ternyata gue menyadari dari gigitan pertama yang gue ambil, kalau pengalaman kemarin tidak bisa terulang. Cukup kecewa, namun ya sudahlah.

Bernostalgia memang baiknya dilakukan sesekali saja, I guess. ¯\_(ツ)_/¯

No comments:

Post a Comment