Tuesday, January 29, 2019

Nol Koma

"You're gonna be grandparents, Mom and Dad!" Ucap seseorang di dalam video Facebook yang dibagikan oleh teman gue. Video itu menayangkan kompilasi para orang tua yang dikejutkan oleh anak mereka yang juga akan menjadi orang tua dalam beberapa waktu.

"What?! You gotta be fucking kidding me?! Whaaaat?!" Balas orang tua yang histeris bahagia mendapatkan kejutan itu dari anaknya melalui suatu kotak berisi album yang berisi foto mereka sekeluarga dan diakhiri foto pindai USG.

Gue menonton video kompilasi berdurasi 3 menit itu sampai habis, tanpa sadar ketika video habis gue tersenyum sendiri. Hangat sekali melihat tangis, teriakan histeris, dan umpatan yang diselimuti perasaan bahagia seperti itu.

Imajinasi gue bermain-main, membayangkan gue dan orang tua gue berada di skenario serupa. Kejutan seperti apa yang akan gue terapkan untuk membuat mereka teriak kegirangan. Bagaimana gue menyampaikannya dan kapan waktu yang tepat. Apakah ketika perayaan ulang tahun bapak gue, biar sekalian seakan seperti hadiah ulang tahunnya? Dan lain sebagainya. Haha.

Lalu tiba-tiba... DOR! Balon-balon khayalan gue pecah terkena tajamnya jarum kenyataan. Realitanya gue sampai sekarang masih belum berpikiran mau untuk punya anak. Gue masih belum siap dalam banyak aspek dan mungkin tidak akan siap untuk beberapa hal. Mungkin.

Senyum yang tersimpul hilang karena merasa sedikit sedih nggak tahu kenapa. Bukan karena tidak bisa memberikan cucu untuk orang tua gue, toh adik perempuan gue sedang dalam perjalanan menjadi seorang ibu dan masih ada 3 saudara lainnya yang bisa memberikan mereka cucu.

Gue sampai saat ini memang tidak berpikiran ingin mempunyai anak karena beberapa hal, tetapi gue juga tidak membatasi diri dan menutup kemungkinan akan hal itu. Walaupun kemungkinannya mendekati nol persen, masih ada nol koma nol-nol sekian persen hasrat untuk meneruskan keturunan. Membuat Omar kecil dan berbagi wisdom yang gue punya seiring dia beranjak dewasa.

Enak ya berandai-andai seperti itu? Haha. Sayangnya setiap hari bumi semakin tua, makin sesak oleh manusia, dan makin hancur. Fakta itu seakan menguatkan salah satu alasan gue supaya tidak menuruti ego untuk membawa Omar kecil yang tidak berdosa itu ke dalamnya.

Namun siapa tahu di masa depan nanti bumi keadaannya semakin membaik dan manusianya semakin baik pula. Menjadi tempat yang ideal. Ketika itu terjadi, nol koma nol-nol sekian persen tadi mungkin akan menjadi angka satu. Tapi perlu diingat, dari angka nol ke angka satu, ada nol koma yang tak terhingga.

Sekali lagi, mungkin...

Tapi bisa keliling dunia perlu biaya besar sih. Hmmm... Nggak tahu deh. Haha.