Wednesday, May 4, 2022

Silsilah

Mempunyai keluarga yang besar itu kadang-kadang membingungkan. Selain karena sulit menghafal semuanya, juga karena silsilahnya yang cukup loetjoe.

Beberapa tahun lalu gue baru saja menggendong anak kecil berumur sekitar 2 atau 3 tahun. Bocah itu adalah anak dari keponakan kakak gue, yang tentu saja membuat gue menjadi seorang kakek di dalam silsilah keluarga.

Oh, by the way, itu adalah keponakan kakak gue dari keluarga bapaknya. Kami beda bapak dan gue dengan kakak gue beda 13 tahun.

Lanjut lagi, masih di keluarga yang sama. Ada juga sepupunya kakak gue--yang otomatis menjadi sepupu gue juga--yang tahun kelahirannya sama dengan bapak gue. Gue memanggilnya dengan sapaan "Mbak/Mas".

Hari ini gue silaturahmi ke rumah kakak gue yang baru saja selesai direnovasi di daerah Bintaro. Kami mengobrol ngalor-ngidul hahahihi bersama sepupunya yang lain sambil minum-minum. Kemudian menjelang malam, datang lagi laki-laki seumuran gue yang merupakan saudara dari kakak gue juga. Kami semua ngobrol melanjutkan hahahihi dengan obrolan berbeda. Di penghujung pertemuan, ketika gue mau pulang, anak kakak gue menyapa orang tersebut dengan awalan "kak".

Dan gue baru sadar kalau ditarik silsilahnya, dia adalah keponakan gue.

Lieur euy, hahaha.

Tuesday, May 3, 2022

Leba-run Away

Yak, belum apa-apa sudah kelewat satu hari... Tapi tak apa, saya sudah berdamai dengan kemalasan diri sendiri. H3he....

Tapi kali ini kalau mau dikasih pembelaan juga bisa, karena kemarin adalah hari lebaran Idulfitri. Jadi...

Selamat Idulfitri, wan-kawan!

Bagaimana lebarannya? Kenyang tidak? Apa kenyang juga dengan pertanyaan basa-basi yang kalimat tanyanya diawali dengan kata "kapan"? Gue pribadi entah kenapa nggak begitu terganggu dengan hal itu. Mungkin karena: 1. Gue nggak peduli, 2. Gue nggak peduli, dan 3. Gue nggak peduli.

Paling populer yang bikin orang malas adalah pertanyaan "kapan nikah?". Sebagai orang yang menganggap pernikahan itu tidak begitu penting dan oleh karena itu juga gue jadi tidak menjadikan itu tujuan, gue tidak pernah merasa terganggu dengan pertanyaan senada. Pun gue tidak mendapatkan pertanyaan itu sesering itu. Tampaknya mereka sudah lelah karena tidak puas dengan jawaban gue ketika ditanya demikian, soalnya beberapa kali gue pertanyaan itu gue jawab dengan "belum siap." ketika gue dalam mode sopan, atau "males ah." kalau gue sudah menganggap pertanyaan itu berbunyi sumbang di telinga. Ada juga waktu di mana gue menjawab secara gamblang kalau gue tidak begitu ingin menikah, itu terjadi beberapa tahun lalu ketika ada saudara tiri bertanya dan sepertinya orang tua gue mendengarnya. Semenjak saat itu mereka setengah malas gitu untuk bertanya hal demikian ke gue, karena mereka sudah tau sudut pandang gue tentang pernikahan, hahaha.

Ngomong-ngomong...

Kemarin adalah lebaran ketiga gue di Bekasi. Biasanya para saudara dari pihak bokap datang untuk silaturahmi karena beliau adalah anak pertama dari nenek gue. Dari yang sudah-sudah, gue secara tidak resmi menjadi "penghibur tamu" di mana gue harus mengajak mereka ngobrol agar tidak bosan di rumah. Menjaga mereka supaya tidak selalu memegang telepon genggam agar esensi silaturahmi tidak hilang. Memastikan suasana tidak menjadi garing.

Namun entah kenapa beberapa waktu belakangan ini energi gue untuk bersosialisasi tidak sebanyak itu. Capek sekali walaupun hanya mengajak dua orang ngobrol. Belum lagi telinga ini dipaksa mendengarkan teriak bocah-bocah yang berlarian ke sana ke sini. Seharian rasanya ingin rebahan dan tidur. Ingin melarikan diri ke kos terus rasanya.

Pada akhirnya, sebelum sore tiba mereka sudah pulang semua. Tanpa ba-bi-bu gue pun cabut ke Jakarta untuk balik ke kos. Begitu sampai, nggak membutuhkan waktu lama untuk gue tertidur. Bangun jam 8 malam, makan sambil nonton, kemudian tertidur lagi.

Capek euy...

Well, gue rasa akan banyak orang di luar sana yang setuju kalau gue bilang bahwa lebaran itu memang salah satu momen yang melelahkan.

Sunday, May 1, 2022

Lis Nulis

Bangke... Ini blog kesannya diisi hanya di bulan Mei di setiap tahunnya. Terakhir posting itu akhir bulan di tahun lalu.

Ya tapi bagaimana lagi ya? Sibuk. ¯\_(ツ)_/¯

Gue tahu kalau itu hanya alasan, tapi menyalahkan sesuatu atas sesuatu itu emang terasa melegakan, hahaha.

Anyway...

Dengan gue nggak menulis untuk blog ini, bukan berarti gue berhenti menulis. Gue masih menulis di ranah profesional sebagai copywriter dan scriptwriter. Yang di mana keasikan menulisnya hampir nggak ada. :')

Resmi 4 bulan lalu gue memutuskan untuk keluar dari perusahaan event organizer karena beberapa hal, lalu sekarang gue balik ke dunia gebuk keyboard. Bukan keluar karena hal yang tidak baik tentunya. Gue masih berhubungan sangat baik dengan EO gue tersebut, masih sering nongkrong di kantornya, masih sering jadi pekerja lepas untuk mereka, dan masih terus "diminta" secara halus via bercandaan untuk balik namun gue menolak.

Sekarang gue menjadi pekerja lepas sebagai tukang nulis. Sayangnya saja gue sekarang sudah kehilangan beberapa klien lama gue dan harus memulai lagi dari nol. Kok bisa kehilangan? Simpelnya karena bekerja di EO, maka komitmen yang harus gue prioritaskan terletak di EO tersebut (walaupun kalau bicara rupiah, pundi gue dari kerja lepas itu lebih besar daripada gue di EO), sehingga klien yang ada tidak bisa terpegang karena... Man, bekerja di EO itu sangat menyita waktu.

Dan ya, sekarang gue balik menjadi pekerja lepas sebagai tukang tulis yang di mana itu adalah (gue rasa masih) hobi gue.

Kata orang, kalau seseorang melakukan pekerjaan yang kebetulan juga merupakan hobinya, maka dia pasti tidak akan merasa seperti bekerja. Nope. Sepertinya itu tidak berlaku untuk kerjaan tulis menulis berbasis permintaan. Entah ya, yang gue rasakan dari dulu rasanya beda saja gitu.

Oke...

Balik ke poin awal, tentang blog ini dan bulan Mei. Gue sepertinya akan melakukan kembali gerakan menulis setiap hari di bulan Mei ini. Menulis tentang apa saja yang gue mau walaupun sibuk. Dimulai dari hari ini, hehe.

Oh iya, selamat Idulfitri, wan-kawan!