Sunday, May 27, 2018

Tenang

Bahagia gue di Minggu siang ini sangatlah sederhana.

Duduk di sofa teras belakang rumah kontrakan, melihat langit yang cerah sambil menikmati angin sepoi-sepoi, dan juga dihibur oleh tanaman hijau yang tumbuh liar nggak beraturan. Jangan salah, lukisan abstrak justru seninya adalah ketidakteraturan. Kekacauan adalah kunci bagusnya. Persis seperti tanaman liar di halaman belakang yang saat ini ada di depan mata gue. Tumbuh kacau balau, tapi malah jadi indah.

Kupu-kupu dan burung-burung juga terbang bermain di halaman belakang. Sesekali burungnya bersiul. Hal ini nggak akan ada kalau halaman belakang kekurangan elemen hijaunya.

Di samping kiri gue ada Baron, anjing Kintamani (gagal) betina yang tiga tahun ini gue rawat karena pemiliknya--teman kontrakan gue dulu--meninggalkan Baron ke Balikpapan ketika dia masih kecil. Dia sekarang sedang tidur dengan perut yang terbuka. Di dekatnya ada dua kucing jantan yang bernama Milo dan Mitler. Keduanya kucing domestik yang partner gue dan gue selamatkan sedari mereka kecil mungil. Sekarang mereka sudah besar dan siapa sangka Milo berubah menjadi kucing gay yang terlalu manja. Tapi nggak masalah, sebagai orang tua yang baik gue tetap cinta dia walaupun dia suka pejantan lain. Oh mereka juga sedang tidur.

Suasananya sangat tenang. Membuat semua ini terlalu gampang untuk dinikmati. Nggak ada suara-suara mengganggu. Suara yang datang paling hanya ayam tetangga berkokok dan burung-burung yang bersiul sambil bermain tadi. Sesekali terdengar suara teman kontrakan gue yang berteriak "ASUUU!!!" saat sedang bermain PUBG di hapenya. Tapi tidak merusak momen spritual yang lagi gue alami sekarang ini.

Kombinasi warna biru, putih, dan hijau yang dipamerkan langit dan kawan-kawan mengunci mata gue. Bahkan melirik ke hape yang bergetar pun gue malas. Lebih asik melamun menikmati saat ini.

Gue tenang.

Sudah ratusan kali gue duduk di bangku yang sama di kondisi yang juga sama. Tapi baru kali ini gue merasa setenang ini.

Bahagia.

Bahagia adalah kata yang pas.


Dan tidak terasa sudah tiga jam bokong gue mengakar di sofa. Gue pun akhirnya memutuskan beranjak, karena sudah terlalu lama gue bengong. Dan juga karena anak kos tetangga sudah mulai rese, menyetel lagu Ada Band - Manusia Bodoh keras-keras.