Tuesday, July 10, 2012

Masa

Hari Minggu kemarin ada saudara gue yang menikah. Namanya Icha.

Icha adalah saudara sekaligus teman gue sedari kecil. Gue masih sedikit inget kalau gue waktu kecil sering berbuat usil dan dia adalah salah satu sukarelawan yang bersedia gue jahilin.

Umur gue dan Icha cuman beda 1 tahun. Dan si Oji kecil dulu suka ngerasa risih kalau ada perempuan yang sering main bareng tapi lebih tua darinya. Itu juga ngingetin gue sama tetangga gue dulu yang namanya juga Icha dan dia juga lebih tua setahun dari gue. Setelah gue tahu kalau dia lebih tua setahun, gue yang kecil ngerasa risih setiap bermain sama dia. Karena gue ngerasa derajat gue di bawah dia, karena dia lebih tua. Dan gue dulu berpikir kalau dia lebih tua berarti gue mesti sopan sama dia dan nggak boleh songong sama si Icha. Tapi sekarang pemikiran gue tentang rasa hormat sama yang lebih tua sedikit berubah. Sekarang, bahkan sama temen gue yang umurnya udah 30an, gue masih sering manggil nyapa "woi, kodok, ke mana aja lu?"

Kalau gue pikir-pikir, bukan hanya itu saja yang berubah. Gue ngerasa, banyak perubahan yang udah gue alami dalam beranjak dewasa, bahkan gue ngerasa banyak yang hilang dan gue lewatkan dalam proses ini. Dan mikirin tentang itu malah ngebuat gue risih lagi. Waktu berjalan cepat dan mungkin ada banyak peristiwa yang nggak sempet gue lihat.



***
 


Setiap manusia pasti pernah mikir untuk bisa ngelewatin waktu dengan cepat, apalagi waktu kecil. Dan manusia juga pasti pernah mikir untuk bisa mengulang waktu.
Waktu gue SD, gue mau cepet-cepet masuk SMP. Dan waktu gue SMP, gue mau langsung duduk di bangku SMA. Waktu SMA, gue nggak sabar untuk kuliah. Dan waktu awal kuliah, gue berpikir kalau enaknya gue langsung kerja. Dan saat mau memasuki dunia kerja dan terjun langsung ke masyarakat, gue berpikir seandainya gue bisa balik ke masa gue SD.


Itu normal dan nggak normal. Normal karena gue yakin jutaan manusia lain pasti pernah berpikir seperti itu karena menyukai kenangan lamanya dan berkeinginan untuk membuatnya tambah sempurna apabila dia melakukan hal yang nggak dia lakukan, dan nggak normal karena mestinya kita bangun dan jangan banyak mengkhayal kayak gitu. Kalau kebanyakan mengkhayal kayak gitu, elu mungkin akan terus terlena sama khayalanlu, dan suatu hari nanti, saat elu mulai bangun, elu sadar kalau elu udah tambah tua. Oleh karena itu kalau elu ada di fase ini, buruan deh sadar.

Gue sampai sekarang masih berpikir seandainya gue bisa balik jadi anak-anak. Soalnya gue sendiri ngerasa gue kehilangan banyak hal di saat gue bertambah tua. Gue juga ngerasa gue ngelewatin kesempatan-kesempatan emas yang secara sengaja gue nggak perhatiin waktu gue masih kecil. Dan gue juga ngerasa kalau mesti minta maaf sama beberapa orang yang nggak sempat gue mintai maaf dulu. Pokoknya rasanya enak seandainya bisa balik ke masa lalu dan menata ulang hidup gue lagi dari kecil sampe masuk ke umur yang sekarang lagi. Tapi saat memikirkan itu semua, gue nggak sepenuhnya tidur. Gue langsung sadar kalau di dunia nyata ini waktu  nggak bisa diulang. Kalaupun bisa, mustahil gue bisa menjadi kayak gue yang sekarang ini.

Bukan karena gue menyesali masa-masa yang gue lewati sebelumnya makanya gue nulis begini. Gue nggak melewati waktu SD gue dengan dibodohi sama temen gue, dan waktu SMP gue nggak dianiaya sama temen gue, dan di saat SMA gue bukan orang yang pendiem dan akhirnya nggak dianggap sama orang lain. Bisa dibilang gue kebalikannya. Tulisan ini dibuat karena gue melihat orang-orang yang waktu kecil sering main sama gue, sekarang sudah sibuk kerja dan ada yang menikah. Oleh karena itu gue ngerasa tua walaupun gue sendiri masih berumur 21.

Dan setelah gue hadir di pernikahan Icha kemarin, gue jadi berpikir kalau gue emang bukan anak-anak lagi. Gue sudah bertambah tua dan akan terus begitu nanti. Sama halnya dengan kalian. Suatu hari gue bakal menikah juga, punya anak, dan melihat anak gue tumbuh. Tapi itu nanti, yang bisa gue lakukan saat ini adalah menikmati waktu sekarang dan menjalaninya dengan sebaik mungkin. Jangan sampai melewatkan hari demi harinya tanpa ada kesan sama sekali. Karena bergulirnya waktu itu adalah hal yang menyeramkan. Elu bakal sering lupa betapa cepatnya ini berjalan.

Walaupun gue sering ngerasa ada saja hal yang kayaknya kelewatan, tapi gue terus menikmati hal-hal yang gue lakukan sekarang. Hal-hal yang gue lakukan secara spontan tanpa rencana. Semua gue jalani dengan sebaik mungkin... dengan cara berbuat bodoh sebanyak mungkin. Karena kayaknya bakal seru untuk cerita ke anak gue nanti, "Dek, dulu papa pernah (masukkan kegiatan bodoh di sini) di (masukkan nama tempat di sini) sampai dikejar sama satpamnya."

Euh, sorry ngelantur jadinya. Efek nulis di pagi-pagi buta. Sekarang gue mau tid... zzz zzz zzz.