Sunday, May 2, 2021

Apresiasi

Siang hari beberapa hari lalu, ketika gue lagi menonton The Falcon and The Winter Soldier di TV kantor, tiba-tiba ponsel gue berbunyi. Ternyata ada notifikasi WhatsApp, teman gue ada yang mengirim teks yang isinya menanyakan gue apakah gue masih menulis. Ketika gue bilang iya, dia langsung menelepon.

Inti dari pembicaraan lewat aplikasi WhatsApp itu adalah gue kembali diajak dalam proyeknya untuk menulis naskah suatu serial dalam jaringan yang digawangi oleh salah satu penyedia jasa Internet di Indonesia.

Melihat brief yang tidak terlalu rumit, dan terkesan remeh tentu gue terima. Billing yang ditawarkan untuk menulis delapan episode mendekati UMR Jakarta. Bukan proyek menulis dengan bayaran paling besar yang pernah gue terima, namun karena permintaannya tidak ribet dan bisa membantu gue dalam mendukung hobi baru gue, ya gue senang-senang saja. Parfum tidak murah soalnya. H3h3.

Gue bertanya kepadanya, kenapa dalam proyek ini memilih gue? Gue yakin dia mempunyai banyak teman yang berkutat dalam tulis-menulis lainnya. Jawabannya masih sama seperti yang sudah-sudah: dia menganggap tulisan gue bagus.

Karya gue diapresiasi. Gue senang.

Beberapa waktu lalu juga gue mengambil foto lewat ponsel di suatu gereja daerah Depok ketika sedang ada kegiatan syuting di sana. Setelah mengambil foto, gue sunting hasilnya dengan preset buatan gue di aplikasi Lightroom, kemudian gue unggah di story IG. Kemudian... BOOM! Banyak sekali balasan yang masuk memuji hasil jepretan gue, bahkan beberapa meminta file HD-nya untuk dijadikan wallpaper handphone mereka.

Gue diapresiasi dan gue senang.

Kebetulan juga gue tumbuh dengan minim apresiasi dari lingkungan sekitar: dari guru, teman, bahkan orang tua pun. Jadi ketika dengan jelas seseorang menghargai apa yang gue lakukan, gue akan menghargainya balik karena menghargai gue.

Memang mendapatkan apresiasi atas karya atau hal yang kita lakukan itu perasaan yang membahagiakan.

No comments:

Post a Comment