Wednesday, August 10, 2016

Soooo...

"Kamu udah lama ya nggak nulis di blog lagi?" kata pasangan gue ketika kami sedang bersama.

Kalau dilihat-lihat memang gila sih. Tahun lalu saja gue hanya mengeluarkan dua postingan saja.

Gila!

Ya mau gimana lagi? Gue nggak bisa bohong kalau sejak kami berpasangan, gue terlalu menikmati waktu di saat kami bersama sehingga melupakan banyak hal, dan ketika tidak bersama pun semua fokus gue tertuju ke hari selanjutnya di saat kami akan bersama lagi. Pikiran gue sama sekali nggak mengingat kalau gue punya blog dan gue suka menulis.

Gue tenggelam terlalu dalam di hubungan yang menenangkan sekaligus menggelisahkan ini.

Gue nggak bilang kalau hubungan kami selalu baik-baik saja. Walaupun kami memiliki banyak kesamaan yang membuat gue nyaman atas hubungan ini, kami juga memiliki banyak perbedaan.

Gue suka mengobrol berat saat larut malam sebelum tertidur sampai akhirnya tertidur. Karena di waktu seperti itu semua pemikiran dalam baru muncul di otak gue, dan gue gatal untuk menggaruknya dengan beberapa opini berat. Selain itu pembicaraan berat menurut gue juga bisa membuat orang menjadi intim. Tapi boro-boro, jam 10 malam saja dia sudah pulas.

Gue orangnya cukup spontan, dan itu menjadikan gue orang yang fleksibel. Sedangkan dia sangat terjadwal. Semuanya harus dijadwal dan harus berjalan sesuai jadwal yang dia buat. Ketika terlewat satu atau dua hal yang tidak berjalan sesuai rencana, dia akan kacau seharian. Dan ketika itu terjadi, gue juga akan kena dampaknya.

Gue suka melakukan hal gila dan usil. Gue sempat membayangkan untuk melakukan kegiatan gila-gilaan bertingkah bodoh bersama pasangan gue nanti, atau melakukan practical joke ke satu sama lain. Tapi dia adalah orang penuh pertimbangan dan cenderung enggan bereksperimen. Jadi pastinya banyak penolakan untuk hal ini.

Dan dia pun juga sering jengkel atas sifat gue di atas. Dan begitu udah jengkel, dia akan ngambek. Percaya sama gue, ngambeknya itu bikin gue jengkel juga karena apa pun yang gue lakukan untuk bikin ngambeknya reda biasanya akan sia-sia. Ya akhirnya gue malah malas sendiri. Haha.

Lihat 'kan seberapa banyak batasan gue dalam mengeksplor hubungan ini? Kami memiliki perbedaan sifat mendasar yang sangat berpotensi menimbulkan konflik. Dan konflik sudah terjadi beberapa kali.

Tapi bukan berarti gue benci hubungan ini. Seperti yang gue bilang sebelumnya, gue tenggelam di hubungan yang menenangkan sekaligus menggelisahkan ini.

Beberapa hari lagi hubungan ini akan menginjak waktu dua tahun. Dan itu adalah waktu yang lama. Khususnya ketika gue memiliki banyak batasan harus melakukan apa dan tidak boleh melakukan apa saja. Tapi tidak pernah sehari pun gue tidak menginginkannya datang untuk bertemu.

Kakak gue dan gue pernah mengobrol tentang masalah hubungan romansa, yang intinya gue simpulkan bahwa hubungan yang baik bukanlah hubungan yang didasari oleh banyaknya kesamaan yang dimiliki oleh suatu pasangan atau hubungan yang melengkapi/menutupi kelemahan satu sama lain. Hubungan yang baik adalah ketika lo dan dia bisa belajar satu sama lain.

Di atas gue sudah paparkan beberapa perbedaan sifat kami. Tapi gue rasa kami telah saling belajar satu sama lain selama ini. Gue belajar banyak hal dari orang hebat seperti dia, dan dia pun merasa juga belajar dari gue. Itulah yang membuat kami bisa memberikan toleransi atas perbedaan sifat kami.

Dan gue nggak sadar kalau dua tahun ini kami telah membina hubungan yang OK. And OK is good. :)

Nggak terasa ya, La? :D