Wednesday, June 10, 2009

Perpisahan Berdarah

Besok. Gue mau ikut acara perpisahan yang diadain sama sekolah gue tiap tahunnya yang dikhususkan untuk para kelas 12 (3 SMA). Tapi, walaupun acara perpisahan ini dikhususkan untuk anak kelas 12. Tetep aja ada anak kelas 11/10 yang ikut. Bahkan, beberapa Satpam dan Office Boy juga diikut sertakan untuk jaga-jaga.
Gue mikir. Kenapa mereka juga ikut? Padahal kalo ditinjau dari segi fungsi pekerjaan mereka kan ngga dibutuhin.
Sebagai contoh. Kita semua bakal melakukan acara perpisahan tersebut di salah satu hotel di bandung sana. Nah, fungsi satpam ini apa? Apakah mereka bakal berguna di sana sedangkan hotel itu udah pasti punya banyak keamanan. Nanti jatohnya malah mereka kenalan lalu curhat-curhatan disana.

Satpam Sekolah #1 (SS): Permisi coy. Lu satpam disini ya?

Satpam Hotel #1 (SH): Iya kang. Kita keamanan disini. Ada yang bisa kami Bantu?

SS #2: Ngga sih. Kita Cuma mastiin aja kalo lu semua adalah satpam. Karna kami juga satpam, kita tos dulu dong.

SH #1,2,3: ...

SS #1: Gaji disini berapa?

SH #3: Gaji di sini teh...

SS #2: Lu digaji di sini make teh? Murah amat! Gue aja make duit.

SH #3: Ngga atuh kang. Gaji di sini mah make duit. Dan jumlahnya teh...

SS #1: Astaga. Kok satpam di sini pada kasian ye? Digajinya make daon teh.

SS #2: Iye, dan mereka juga plin-plan. Tadi ngomong digaji make duit, terus ganti lagi kalo digaji make teh. Ckckck. Untung gue ngga lahir di bandung.

SH #3: (Frustasi)Terserah akang lah.


Dan para Office Boy di sana apa nanti dibutuhin juga? Sedangkan di kebanyakan hotel udah pasti mempunyai Office Boy yang jumlahnya belasan lebih.
Jadi, kalo dipikir-pikir ulang. Mereka ngga berfungsi dong. Dan mungkin, jatohnya sama kayak dialog para satpam yang ada di bayangan gue tadi.


Office Boy Sekolah (OBS): Hoi bro!

Office Boy Hotel (OBH): (Lagi Nyapu) Eh, iya kang Bro.

OBS: Lu OB hotel ya?

OBH: Iya kang. Aya naon?

OBS: Kagak. Gue juga OB soalnya. Jadi, kita tos juga dong kayak dialog para satpam di atas tadi.

OBH: (Ngeliat Dialog Para Satpam Tadi) Oke, ayo tos. Tapi ada apa kang? Kalo mau menghina saya kayak para satpam tadi. Mending akang pergi deh.

OBS: (Berpikir Dalam Hati) Yah, ketauan.

OBH: Jadi aya naon kang Bro?

OBH: (Bingung) ehmm... Anu... Sapu lo bagus juga. Boleh megang?

Jadi, gue bingung kenapa mereka ikut. Tapi ngga apalah. Lebih banyak orang lebih bagus. Dan mungkin aja, dia bisa lebih berguna daripada bayangan gue tadi.

Di hotel nanti. Gue nanti sekamar temen gue yang udah pernah gue certain di blog ini dan blog FS.
Gue sekamar bareng: Irfan, Rexawan, KUKUH, ANGGORO, dan PASQUAL.
Kenapa ketiga orang itu gue kasih huruf besar? Karna mereka adalah orang-orang yang berpotensi sengsara batin, soalnya mereka udah pasti sasaran ejekan gue dan 2 orang lainya.

Sebenernya sih gue udah tau. Kalo malem hari disana nanti, gue ngga bakal bisa tidur. Itu disebabkan oleh teman sekamar gue yang punya kelebihan masing-masing.
Rexawan: Kelebihan Tablo
Irfan: Kelebihan autis (or G)
Kukuh: Mukanya yang kemerah-merahan menunjukan kalo Kelebihan mabuk (Cuma untuk ejekan sekolah. Dia sebenernya ngga pemabuk)
Anggoro: Kelebihan Angker
Pasqual: Bagian di bawah Hidungnya (Baca: Bibir, Gigi) Kelebihan Tajam

Jadi, gue ngga bakal bisa tidur. Dan di dalam bayangan gue ada suatu cerita kayak gini:

“Gue jam 12 malem bersama temen dikamar. Gue ngeliat si Irfan yang autis (or G) sedang “Main” sama Rexawan yang Tablo. Jadi, gue mengejek si Anggoro, Kukuh, dan Pasqual sendirian untuk mengisi waktu. Karna mereka kesal telah diejek terus, mereka menyusun rencana untuk menyingkirkan gue. Ngga lama kemudian si Kukuh bilang ke gue “Eh, coy. Kita minum-minum dulu lah. Biar nge-fly” sambil nyodorin botol yang isinya air kobokan diisi alkohol pekat. Lalu, si Anggoro yang berwajah sangar mendatangi gue yang sedang mabuk, untuk menakut-nakuti gue. Karna mata gue sedang berkunang-kunang. Efek seramnya lebih nyata dan menjadikanya Dewa Genderuwo di mata gue. Karna gue ketakutan, gue lalu lari kebawah selimut untuk bersembunyi dari pemandangan yang mengerikan itu. Dan saat gue udah di dalam selimut, sedang gemetaran. Si Pasqual datang dan berdiri atas gue dan berkata “Inilah akhir riwayat mu... Crot... Crot... CROTT” sambil memajukan mulutnya ke arah selimut untuk menikam gue, dan menggelengkan kepalanya sambil tetap menempelkan “Excalibur”nya ke arah selimut, guna memutilasi gue. Dan setelah gue tergeletak tak bernyawa. Mereka bersorak “Hooreeee. Ada makan malam gratis” layaknya kanibal”.

Beuh. Imajinasi gue ketinggian dan juga brutal.
Tapi, mudah-mudahan itu hanya terjadi di mimpi saja. Jangan sampe terjadi beneran.
Kalo sampe terjadi beneran. Besok harinya mungkin ada berita yang mengatakan bahwa seorang murid yang sedang melaksanakan perpisahan di hotel. Mati dibunuh oleh teman-temanya, lalu dimakan. Dan di bawah judul dari berita itu. Ada foto Kukuh, Anggoro, dan Pasqual yang diberi tulisan kecil “Mereka adalah pahlawan, karna telah melakukan pembunuhan berencana terhadap sampah galaxi ini”


Keteranganya ya kayak tadi.

4 comments: