Thursday, May 1, 2014

Hei, Mei!

Heya! Bulan Mei sudah datang lagi! Nggak kerasa sudah Mei, perasaan baru 365 hari lalu bulan Mei, eh sudah Mei lagi.

Bulan Mei adalah bulan yang cukup spesial buat gue. Bulan yang disimbolkan oleh bunga Lily ini merupakan bulan di mana 20 tahun lalu seorang pemuda yang mengannggap dirinya keren lahir. Ya, itu gue. Agak kecewa sih, kenapa gue nggak dilahirin bulan November? Kan kalau gue lahir di bulan November, berarti proses pembuatan gue itu adalah Februari yang notabene adalah bulan cinta, dengan begitu siapa tahu kehidupan percintaan gue lancar. Halah...

Tapi buat sebagian kaum, justru bulan Mei itu adalah bulan cinta. Buat bangsa Viking misalnya. Di dalam mitologi Nordik, bulan Mei merupakan bulan cinta, karena ada sepasang kekasih yang ceritanya melegenda. Akan gue ceritakan sedikit.

Menurut mitologi Nordik, dunia itu terbagi menjadi 9 bagian oleh cabang-cabang pohon Yggdrasil. Salah satunya adalah dunia yang bernama Vanaheim, dunia para Vanir atau dewa-dewi kecil yang tentunya keberadaannya tidak begitu dipedulikan oleh dewa-dewi besar di Asgard sana. Di Vanaheim, ada sepasang kekasih bernama Ruem dan Arfkhol. Mereka adalah pasangan dewa dan dewi yang sangat mesra tiap harinya. Cinta mereka terkenal paling kuat sedunia. Membuat semua dewa menjadi iri karenanya.

Suatu ketika para dewa di Asgard sedang bosan karena semuanya dalam keadaan tenang. Kemudian Loki mengusulkan untuk "bermain" sedikit. Odin bertanya, permainan macam apa yang hendak Loki mainkan. Loki berkata untuk membuat skenario bohong untuk mengetes cinta dewa-dewi yang terkenal kuat itu. Ya, mengetes cinta Arfkhol dan Ruem yang Loki maksudkan. Skenarionya sederhana, Odin datang ke Vanaheim dan bilang kalau sedang ada perang dunia antara Asgard dan Nifleheim (dunia para raksasa bawah tanah), dan butuh bantuan dari beberapa dewa-dewa Vanaheim, termasuk Arfkhol. Lalu setelah beberapa waktu, Odin datang kembali dan mengumumkan bahwa perang sudah dimenangkan namun beberapa Vanir berhasil diculik dan para Jotun (raksasa) di Nifleheim meminta tebusan berupa dewi-dewi dari Vanaheim untuk dijadikan makanan. Tentunya itu semua hanya berpura-pura, sebenarnya semua dewa Vanaheim sudah tahu skenarionya kecuali Arfkhol dan Ruem, dan dewa-dewa yang katanya diculik tersebut sedang di Asgard menikmati jamuan.

Simpel? Ya memang. Namun setelah semua dilakukan, dalam perjalanan ke Asgard mereka disergap oleh para raksasa. Itu adalah kejadian di luar skenario Loki. Odin pun bingung. Akhirnya terjadilah perang kecil yang dimenangkan para dewa. Tidak ada yang luka berat, kecuali Arfkhol yang dadanya terkena gada berduri salah satu raksasa. Odin, Loki, dan Thor menghampiri tubuhnya yang terkapar lemas di daratan. Odin memeluknya, meminta maaf, dan menjelaskan semua niat awalnya kepada Arfkhol. Niat awal melakukan skenario untuk mengetes cinta Arfkhol dan Ruem karena cinta mereka membuat para dewa iri.

Arfkhol tidak marah. Dia justru merasa terhormat bahwa seorang dewa biasa macam dia bisa mendapat perhatian dari dewa tertinggi di Asgard dan membuatnya melakukan itu semua untuk mengetes cinta Arfkhol dan Ruem. Tahu bahwa umurnya tidak akan lama, Arfkhol memberikan sebuah bola bercahaya yang dia bilang bernama Tartarus kepada Odin. Dia meminta Odin untuk memberikannya kepada Ruem dan menyampaikan permintaan maaf Arfkhol karena tidak bisa mencintai Ruem setiap harinya sampai Ruem menemui ajal sesuai janjinya kepada Ruem dulu. Lalu Arfkhol gugur. Untuk pertama kalinya Odin menyesal atas tindakannya. Loki terlihat kecewa, dan Thor membanting palunya karena kesal. Guntur yang hebat tercipta karenanya dan suara dari guntur itu menggelegar sampai ke seluruh dunia.

Singkat cerita, Ruem mendengarkan semuanya dari Odin langsung. Air matanya jatuh ke tanah, namun ia tersenyum. Dia menerima Tartarus milik Arfkhol dan memeluknya erat tanpa menangis, hanya berlinang air mata. Para dewa tahu kalau mereka harus pergi. Ruem butuh waktu sendiri. Semenjak itu Ruem tidak ceria seperti sebelumnya. Dia terlihat murung. Badannya kurus karena rasa sedih telah menghilangkan nafsu makannya.

Tartarus milik Arfkhol tiba-tiba mengeluarkan cahaya biru yang tidak biasanya. Ruem menganggap kalau itu adalah jiwa Arfkhol yang tidak mau melihat Ruem larut dalam kesedihan. Tapi justru itu membuatnya tambah sedih. Ruem menangis di depan bola itu, dan mengeluarkan kekuatannya yang tercipta karena rasa sedih, kekuatan berupa hawa dingin yang bisa dirasakan sampai Asgard. Kemudian setelah 30 hari bola itu bercahaya dan selama itu juga Ruem menangis sambil mengeluarkan kekuatannya, Ruem pun mati.


Dari cerita tersebut, bangsa Viking memberikan sebuah nama kepada satu bintang di angkasa yang hanya terlihat pada bulan Mei. Bintang kecil berwarna biru yang bernama Tartarus. Mereka menganggap itu adalah Tartarus yang sedang bercahaya milik Arfkhol yang tidak ingin melihat Ruem menangis, dan hawa dingin yang mereka rasakan disebabkan oleh Ruem yang sedang menangisi Arfkhol. Oleh karena itu di bulan Mei bangsa Viking suka melihat langit malam kalau sedang cerah, dan berdoa untuk menghormati cinta Arfkhol dan Ruem.

Jadi menurut bangsa Viking, justru bulan Mei lah bulan cinta. Apa? Nggak percaya? Ya wajar, orang gue cuman ngarang! HAHAHAHAHAHAHAHAHA! :))

Yang gue tulis itu sepenuhnya omong kosong yang asal ditulis tanpa berpikir. Lagian gue juga nggak tahu apa pada jaman Viking dulu sudah ada penanggalan masehi atau tidak. Hahahahahahahahahaha.

Okelah, sudah dulu bercelotehnya. Oh,berhubung ini bulan Mei, gue akan berusaha menaikkan frekuensi menulis di blog ini. Kenapa? Ya karena ini bulan spesial, dan juga untuk menghormati Arfkhol dan Ruem. :p

Selamat datang, Mei! :)

No comments:

Post a Comment