Friday, May 30, 2014

Aku Tak Mau Pulang...

1. "A-aku tak mau pulang..." ucap seorang pemuda. Tubuhnya gemetar. Langit gelap menunjukkan kalau sudah malam, dan suara rintik hujan dan gemuruh petir menandakan di luar langit sedang menangis. Hujan.

2. "Kamu harus pulang," balas seorang wanita di depannya. Suara kecilnya begitu menenangkan. "Sudah waktunya." terusnya sambil tersenyum. Senyum kecilnya nampak begitu cocok dengan bibirnya yang tipis. Wajahnya ramah dihiasi oleh mata sayunya.

3. Lelaki itu terlihat murung. Dia menunduk, merenung. Terlihat bimbang. Dia memikirkan banyak hal. "Aku tak mau pulang..." katanya.

4. "Tapi kamu sudah dipanggil. Saat kau pulang, kau akan menemui mereka yang sedang menunggumu di sana. Kamu tidak bisa mengabaikannya. Kamu harus pulang." Wanita itu masih berkata dengan nada halus.

5. "T-tapi..." ucapan pemuda itu terhenti. Dia teringat bagaimana dia sangat menyukai tempat itu. Tempat di mana banyak orang yang mencintainya. Tempat di mana dia bisa tertawa tanpa dipaksa. "... aku tak mau pulang."

6. Wanita itu mendekatinya. Wajahnya tepat di depan wajah si pemuda. Tangannya membelai halus wajah pemuda. Mata pemuda itu mulai berkaca-kaca. Wanita itu pun mengatakan, "Pulanglah..."

7. "A-aku..." pemuda itu mulai terisak, namun belum menangis. Tangan wanita itu masih di pipinya.  Dia teringat akan gadis yang disukainya di tempat itu. Kenangan-kenangannya di sana membuat dia tambah enggan untuk pulang. Dia tambah merasa sakit. Sakit yang teramat di bagian dadanya.

8. Tetiba pemuda itu mundur menjauh. Badannya berbalik memunggungi sang wanita. Kali ini dia menangis. Isaknya terdengar tipis. "... tak mau pulang." ucapnya terbata-bata.

9. "Kamu tak perlu ragu. Pulanglah sekarang." Wanita itu mendekat lagi. Tangannya meraih tangan pemuda. Menggenggamnya, dan menariknya agar sang pemuda mendekat ke arah dia.

10. "Relakan apa yang kamu dapat di sini, termasuk kenangan-kenangan bersama mereka. Kau harus pulang. Tempatmu bukan lagi di sini. Aku bisa menjamin, suatu saat, mereka akan kau temui lagi. Pulanglah." Wanita itu mengakhiri ucapannya masih dengan senyumnya yang menenangkan.

11. "Aku tak mau pulang." pemuda itu menggelengkan kepalanya. "Aku tak mau pulang. Aku tak mau pulang. Aku tak mau pu-" kalimatnya terputus.

12. Wanita itu menghentikan rengekan pemuda itu dengan ciuman di bibir. 5 detik... 10 detik... kemudian semua terlihat gelap.

13. Di suatu kamar rumah sakit, terlihat alat EKG yang menunjukkan garis datar dengan bunyi mendengung yang statis.

14. Sepasang orang tua tiba-tiba menangis. Di sana juga ada seorang gadis yang tampak imut. Dia juga terisak. Mereka menangisi suatu sosok yang terbaring kaku di atas kasur rumah sakit.

15. Dokter datang. Dokter menenangkan mereka. Tidak ada yang bisa dilakukan lagi. Dokter itu mulai menutup wajah sang pemuda yang terbaring di atas kasur dengan selimut, dan berkata, "Maaf, anak kalian telah berpulang. Kami turut berduka."


No comments:

Post a Comment