Wednesday, May 14, 2014

Ditinggal

Salah satu teman kecil gue baru saja kehilangan ayahnya. Saat gue bertemu dengannya di pemakaman, gue nggak mengatakan apapun selain "be strong..." karena tidak ada kata lain yang bisa mengurangi kepedihan kehilangan orang yang dicintai. Gue hanya menyalaminya dan memeluknya singkat. Gue tahu, hanya itu yang dia butuhkan dari gue; bukan wejangan, bukan kalimat menghibur. Dia hanya butuh tahu gue ada untuk dia pada saat itu.

Begitu pun ketika ibunya meninggal 2 tahun lalu. Gue melakukan hal yang sama. Hanya datang ke tempatnya dan menemaninya ngobrol. Ada untuknya. Tidak memberikan kalimat penghibur, tidak memberikan nasihat. Hanya ada.

Karena kepedihan itu hal yang sangat pribadi.

Ketika ibunya meninggal 2 tahun lalu, gue merasakan adanya kesamaan dengannya. Ibu kami sama-sama kalah oleh penyakit kanker. Ibu gue meninggal ketika gue masih kecil. Gue masih belum tahu banyak tentang apa itu meninggal. Ketika bendera kuning dipasang di rumah nenek gue, dan gue diberitahu bahwa ibu gue meninggal, gue hanya berlari dan menangis tanpa benar-benar memahami kalau seseorang yang gue sangat cintai tidak lagi bisa menemani perjalanan hidup gue lebih lama. Hanya menangis karena tahu ibu gue meninggal. Tidak lebih. Karena gue masih kecil dan belum begitu mengerti.

Beda kalau gue kehilangan ibu gue di umur sekarang. Pedihnya akan lebih terasa menyakitkan. Gue bisa membayangkannya, dan gue ragu bisa setegar teman gue tadi. Dia terlihat sangat kuat. Dia masih bisa tersenyum dan menghibur kami, para tamu, agar tidak bosan. Dia tertawa, walaupun gue tahu kalau sebenarnya dia sedang merasa sakit teramat sangat. Gue tidak tahu pasti tentang hal itu, gue hanya berasumsi. Namun satu hal yang gue tahu, dia tidak merasakan kesepian pada saat itu.

Banyak hal yang dia ucapkan pagi tadi, tapi ada satu yang masih gue ingat, "Bokap gue galak, dan kadang suka marah. Kalau gue malah keliatan sedih sekarang, bokap gue nggak bakal seneng." Katanya sambil bercanda. Dan kami pun tertawa dibuat-buat untuk menghargai bercandaannya.

No comments:

Post a Comment