Wednesday, July 8, 2009

Pilpres 2009

Tanggal 8 juli ini adalah hari dimana semua orang yang telah mencapai umur 17+ melakukan pemilian presiden di TPS terdekat.
Semuanya memilih calon presiden pilihan mereka, yang mereka anggap pantas untuk memimpin bangsa Indonesia, agar Indonesia bisa jadi bangsa yang lebih maju. Atau yang mereka anggap yang iklannya paling bagus atau spanduknya paling banyak.
Dan dari sekian juta orang Indonesia yang mengikuti pemilihan presiden ini, gue juga termasuk salah satunya.

Pemilu di tahun ini bagi gue sangat rumit. Ngga kayak tahun-tahun sebelumnya. Kenapa gue bilang demikian? Karna gue ngga mengikuti pemilu sebelumnya, jadi gue ngga tau seperti apa pemilu sebelumnya.
Dan tahun ini adalah pertama kalinya gue mengikuti pemilihan presiden, dan langsung dihadapkan sama pemilihan yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Bedanya: Lebih Rumit.
Bahkan yang ikut pemilihan di lima tahun sebelumnya pun bilang kayak gitu.

Yang ngebuat rumit tuh adalah pemilihan sebelumnya. Dimana semua orang yang ngerasa ngga bakal gila karna ngga kepilih setelah menghamburkan ratusan juta untuk memajang fotonya yang terkesan tanpa gaya di pinggir jalan dalam bentuk poster, mencalonkan menjadi calon legislatif (Caleg). Dan para pemilih, diharuskan memilih salah satu diantara mereka, dan lain-lain.
Kira-kira, pemilihan sebelumnya, dibagi menjadi 4 kertas kecil, yang kalo dibuka malah jadi kayak celana dalam roni dozer. Lebar.

Waktu gue ikut pemilihan sebelumnya, gue masih terbawa dalam suasana grogi. Jadi gue masih gugup untuk ikut memilih. Saking groginya, gue sampe “mendandani” para foto caleg yang tertera di kertas.
Ya, gue bilang “mendandani”. Yang bisa jadi ini berarti mencoret-coret dengan tujuan membuat foto itu terlihat menjadi “lebih cantik”.
Ya, gue bilang “lebih cantik”. Yang bisa jadi ini berarti membuat foto yang ada disitu menjadi “lebih tidak bagus”.

*Beberapa Tanda Kutip Kemudian*

Ya, gue bilang “Ngga Manusiawi”. Yang bisa jadi ini berarti membuat foto yang ada disitu menjadi “lebih cantik”.
Ya, gue bilang “lebih cantik”. (Baca: Stop! Intinya apa?). Intinya ya gue coret-coret (Baca: .....)

Waktu pemilihan sebelumnya, seperti yang gue bilang gue mencoret-coret foto para calegnya. Dengan tujuan: Kepuasan Batin.
Gue ngga bisa menahan diri, ketika gue dihadapkan sama puluhan foto yang berwajah naas, yang mempunya banyak sekali celah untuk didandani.
Jadi, di pemilihan sebelumnya, gue mencoret foto para caleg dan memberinya dialog-dialog yang ngga masuk akal yang mempunyai jalan cerita misalnya kalo dibaca dari atas. Dan menjadikan kertas itu menjadi seperti komik Koran. Mungkin para panitianya juga malah menjadi bingung, itu kertas pemilu atau komik yang menunjukan betapa menyedihkanya wajah para tokoh.
Dan itu semua yang menjadi alasan. Kenapa gue memakan waktu lama di dalam TPS.
Setelah selesai memilih. Para pemilih diwajibkan untuk mencelupkan jarinya ke tinta untuk sebagai bukti kalo mereka sudah selesai memilih.
Orang lain memilih untuk mencelupkan jari kelingkingnya ke dalam tinta. Sementara gue lebih memilih mencelupkan jari tengah ke dalam tinta.
Jadi misalnya temen gue ada yang nanya “Mar. Kemaren lu ikut nyontreng?”. Gue dengan santainya menjawab “Udah. Nih buktinya” sambil mengacungkan jari tengah.
Cara itu juga bisa menyelamatkan kita kalo habis mengejek orang dengan mengacungkan jari tengah.

Orang Nyolot: *Ngacungin jari tengah sambil berteriak* NIH!!!!

Orang Yang Dinyolotin: (Marah) Kampret lu!!! Maksud lu apa!!!*Menarik kerah si orang nyolot dan menyiapkan bogem*

Lantas si orang nyolot itu bisa selamat, dengan berkata...

Orang Nyolot: Ngga kok. Gue Cuma mau nunjukin kalo gue kemaren ikut pemilu.

Orang Yang Dinyolotin: Oooh, begitu. Maafin gue ya. Nih 4 juta untuk permintaan maaf.

... Selain menyelamatkan. Itu juga bisa untuk menambah pemasukan. (Kalo semua orang di Indonesia se-bego orang diatas).

Tapi, dalam pemilihan presiden sekarang. Gue lebih memakai otak dan hati dalam memilih.
Gue tau, suara gue sangat berpengaruh dalam pemilihan ini.
Dan gue juga tau, suara gue sangat berpengaruh, karna gue adalah satu diantara RATUSAN JUTA orang Indonesia lainya. Dan... ya. Sangat berpengaruh.
Di pemilihan tadi pagi, gue memilih sosok yang sudah terbukti kualitasnya.
Sosok yang mempunyai kharisma, dan mempunyai dasar militer. (karna menurut peraturan. Indonesia memang seharusnya dipimpin oleh orang yang mempunyai dasar militer, dalam puluhan tahun kedepan).
Orang yang mempunyai sisi bijak, arif, dan bisa membuat keputusan yang bagus dalam memimpin. Yang menghabiskan 10 milyar, hanya untuk membuat landasan helikopter... Yang tidak terpakai.
Orang yang mempunyai suara yang membuat tenang. Karna dia ngga memilih untuk menjadi penyanyi. Dan itu sangat membuat gue tenang.
Dan dia adalah orang yang sudah membuat bangsa Indonesia maju seperduapuluh langkah, dalam 5 tahun belakangan.
Dan karna alasan gue ngga boleh memberitahu siapa yang gue pilih. Gue ngga memberitahu kalo yang gue pilih adalah SBY.

No comments:

Post a Comment