Sunday, July 12, 2009

Ide Di Dalam Keseriusan

Dari dulu sampe sekarang gue baru sadar. Kalau ternyata gue itu ngerasa lucu di saat gue sedang serius.
Di saat gue sedang serius, gue bisa ngerasa banyak ide lucu di sekeliling gue yang lagi terbang bebas seakan-akan berkata “catch me if you can. Dumbass!”. Dan di saat gue sedang ngerasa kayak gitu, gue ngerasa beda banget. Gue ngerasa perasaan antara seneng, dan kesel (karna dinyolotin).

Pernah ngga berjalan di padang bunga dan dikelilingi oleh beberapa kupu-kupu? Berjalan bebas tanpa memikirkan masalah, kaki bebas melangkah kemana saja, otak Cuma terfokus pada bunga-bunga yang berhamparan dan kupu-kupu yang mengelilingi.
Kira-kira kayak begitu yang gue rasain waktu ide lagi berkelebatan di sekitar gue. Padang bunga adalah dunia gue, dan kupu-kupunya adalah ide.
Gue selalu ngebayangin sesuatu sambil senyum-senyum sendiri, dan gue ngerasa setiap bayangan yang di otak gue bisa dijadiin celah untuk dijadiin aneh atau lucu.
Mungkin kalau ide itu muncul di saat gue sedang sedang menulis. Bayangan tadi bisa gue alirin jadi bentuk tulisan. Dan jari-jari gue saat sedang mengetiknya bergerak kayak lagi melakukan moonwalk.

Tapi, ide-ide itu ngga pernah tertangkap oleh gue. Karna biasanya, gue dikelilingi ide, di saat-saat yang sama sekali ngga menguntungkan: Saat gue lagi di kamar dan tidak bisa menulis, saat gue lagi ada di luar dan tetap tidak bisa menulis, atau saat gue lagi bertarung ala gladiator dengan macan di coliseum (dan tidak bisa menulis).

Gue: *Bertarung dengan Harimau* Olee!

Harimau: *Bertarung dengan Gue* Haum! (Artinya: Gue bingung. Elu gladiator atau matador? Dan tambah bingung lagi, kenapa arti dari kata yang pendek itu bisa punya arti yang sebegini panjang?)

PRANG-PRANG

Ide pun tidak sengaja lewat. Dan gue terbengong sambil senyum...

Harimau: Haum! Haum! (Artinya: Gue jadi bingung lagi. Kenapa lu bengong? Dan kenapa kalo lawan Harimau, bisa ada efek suara seperti baja sedang diadu? Dan kenapa terjemahan ini bisa sebegini panjang lagi?)

Gue: *Masih bengong dan senyum-senyum*

Lalu sang harimau pun menerkam...

PRANG-PRANG

... Dan masih merasa bingung kenapa efek suara harimau yang sedang menerkam pun bisa sama. Lalu sang harimau berdiri di atas dada gue dan bersorak...

Harimau: Haum! (Artinya: Lagi-lagi gue ngerasa bingung. Kenapa setiap terjemahanya menunjukkan kalau gue bisa bahasa gaul Indonesia dengan lancar?).

Itu salah satu contoh keadaan yang ngga menguntungkan tadi.
Oke, kembali ke masalah awal.
Gue selalu ngerasa banyak hal lucu di otak gue ketika gue sedang serius, atau lagi terfokus pada sedikit hal. Gue bisa ngebayangin suatu hal, dan menjadikannya menjadi humor yang bagus kalau gue lagi serius. Mungkin karna humor emang harus serius. Maksudnya, penulisan humor itu harus dilakukan dengan serius, dengan begitu, ide bakal dengan mudahnya terlihat. Tapi banyak yang ngga sadar atau lupa akan hal ini. Itu yang gue pelajari.

Contohnya saat gue lagi serius adalah saat gue bisa terfokus pada sedikit hal, yaitu saat sedang merasakan kesunyian, dan suasananya tenang. Nah, menurut gue, saat yang sempurna untuk merasakan suasana tersebut adalah saat gue lagi sendirian bengong atau saat jam 2 pagi waktu gue masih terbangun. Dan biasanya, di saat itu gue bisa merasakan ide-ide lucu berhamburan di sekitar gue.

Misalnya waktu gue lagi main game The Sims dengan seriusnya di depan komputer, pada saat jam 2 pagi. Ide-ide berterbangan di sekitar gue, dan gue membayangkan apa yang di game itu menjadi bayangan yang aneh.
Contohnya waktu di tengah-tengah gue lagi serius main The Sims, gue ngebayangin kalau anaknya dimakan buaya waktu berenang. Atau mobil jemputan ayahnya adalah mobil Roll Royce, karna pekerjaan ayahnya adalah mafia, dan tiba-tiba meledak karna dipasang bom plastik oleh mafia itali yang jadi saingan di pekerjaannya dalam memperebutkan daerah rumah bordil. Atau, saat tukang kebunnya sedang bernyanyi-nyanyi menyirami tanaman, tiba-tiba dia dilahap oleh piton.
Itu Cuma sedikit contoh. Semua ide aneh seperti itu sering nongol, tapi ngga tertangkap. Akhirnya gue selalu lupa waktu gue udah berniat menuangkan ide itu ke dalam bentuk tulisan Dan semua bayangan aneh tadi selalu hilang karna gue biarin. Soalnya ide itu ngga selamanya mengerubungi gue. Dia harus ditangkap dan diabadikan.

Nah, gimana cara menangkap ide di mana pun dan kemudian mengabadikannya? Gue dapet saran dari blog lain untuk menyiapkan alat tulis yang bisa dibawa kemana saja. Jadi, misalnya ada ide yang lewat, kita tinggal menulisnya. Dan kalau suatu saat gue butuh ide itu lagi, gue tinggal ngeliat apa yang udah gue tulis.
Makanya, gue mulai saat ini (mungkin) akan bawa alat tulis dan note kecil yang bisa dibawa kemana-mana. Jadi, gue tinggal menulis apa yang lewat, dan gue beri judul untuk mempermudah gue dalam mencarinya.
Dan ngga lupa juga untuk dalam keadaan serius agar ide-ide itu bisa terlihat.

Contoh keadaan:

Lagi nonton tv di kamar sambil bengong.
Gue sedang serius bengong. Lalu tiba-tiba. Ziiiinnnggg! (anggap aja efek suara) Ide keluar, dan gue siap menulisnya ke dalam note yang ada di dekat gue. Gue tulis dan gue kasih judul “Pencerahan”.

Lagi di kamar mandi.
Gue sedang serius mengejan. Lalu tiba-tiba. PLUNG! Ide keluar, dan gue siap menulisnya ke dalam note yang gue bawa ke kamar mandi. Gue tulis dan gue kasih judul “Pencerahan”.

Lagi di Rel KA.
Gue lagi serius berjalan. Lalu tiba-tiba. Ziiiiinngggg! (Masih efek suara yang sama dengan yang di kamar) Ide keluar, dan gue siap menulisnya ke dal-- BRUK! Gue tertabrak kereta api, dan gue tetap tulis lalu gue kasih judul (kalau masih hidup) “Pencerahan”.

2 comments:

  1. wah ji,, udh lama ga baca ternyta lo dah brubah ya cara ngelucunya
    bg gw sih bagusan yg skarang daripada yg dulu
    tapi kan bnyk yg ga paham ji

    by= lo-know-siapa

    ReplyDelete
  2. wah jan.
    ternyata lu bisa baca! Hebat!
    oke deh. Makasih atas tanggapannya.
    gue tau, setiap orang anggapannya tentang lucu itu beda.
    Dan seleranya tentang lucu itu beda.
    Tapi mau gimana lagi? Gue kan ngga tau selera orang.

    ReplyDelete