Itu adalah kalimat yang dulu pernah almarhum teman gue ucapkan kepada gue. Dia berkata seperti itu ketika sedang melobi gue untuk menjadi seorang host buat acaranya, karena menurutnya gue adalah pendengar yang baik setelah berkali-kali melihat gue ngobrol dengan orang yang berbeda.
Testimoni kalau gue pendengar yang baik seperti itu bukan hanya sekali atau dua kali gue dapatkan. Jika tidak secara verbal, maka melalui tindakan. Teman-teman gue menunjukkan demikian dengan bagaimana mereka dengan percaya diri menceritakan hal sensitif yang mereka punya sampai hal paling sepele seperti gosip atau ghibah. Hal itu menjadikan gue secara otomatis punya kuasa yang sangat besar jikalau sewaktu-waktu gue ingin menghancurkan image seseorang atau merusak pertemanan di antara mereka semua dengan cara mengucapkan sesuatu yang gue tahu. Untungnya saja gue pandai menjaga rahasia, haha.
Gue pribadi tidak tahu apa saja yang gue lakukan sehingga "superpower" itu gue dapatkan. Gue hanya bisa berasumsi bahwa dengan tumbuh dengan lingkungan yang tidak pernah mendengarkan gue, menjadikan gue mengerti rasanya diabaikan. Not seen enough. Menyimpan banyak hal untuk diri gue sendiri, tanpa outlet untuk bercerita. Jadi ketika sudah dewasa dan menemukan tempat untuk berbagi, seringkali gue tidak tahu bagaimana memulai ceritanya. Namun, memiliki empati antar personal yang cukup tinggi mengajak gue untuk memastikan orang yang menjadi lawan bicara gue tidak merasakan hal sama.
Atentif ketika ngobrol dengan seseorang juga sebenarnya tidak begitu sulit jika kita mendengarkan secara aktif. Maksudnya adalah memerhatikan apa yang lawan bicara ucapkan, dan kemudian "mengulik" dengan cermat sehingga dia melanjutkan ceritanya lebih dalam. Tidak perlu fokus ke semua hal yang mereka ucapkan, cukup ke bagian yang diucapkan dengan poin emosi cukup. Jika bagian emosionalnya tidak keluar, pastikan saja obrolannya tidak keluar jalur dari hal yang sebenarnya ingin mereka katakan. Tetapi lagi-lagi itu juga butuh kepekaan dan kemampuan untuk membaca situasi.
Mendengarkan seseorang bercerita itu cukup seru menurut gue. Kalian bisa memahami lebih jauh tentang seseorang dan orang yang bercerita pun merasa didengar. Informasi tentang suatu keadaan bertambah sehingga kalian makin paham harus berada di posisi apa. Tapi jangan lupa juga posisikan diri kalian ketika saat mendengarkan, supaya hasilnya tidak melenceng... Seperti pas PDKT ke gebetan misalnya, jangan disamakan seperti mendengarkan teman kalau nggak mau dianggap "bestie" doang. 🤐