Guna utama Spotify di ponsel gue sekarang berganti dari hanya mendengarkan lagu, menjadi mendengarkan orang berbicara tentang suatu hal yang dibawakan secara menarik, dengan bahasa pintar, dan dibahas dengan ringan. Mendengarkan lagu sih tentu masih, tapi porsinya sudah timplang.
Merasa kalau wawasan sudah bertambah itu adalah perasaan yang menyenangkan. Baru tahu akan suatu hal atau mendengarkan suatu opini yang unik, apalagi yang bikin sampai membatin dalam hati "oh ya?", itu cukup seru. Bikin kita menjadi pintar sih belum tentu, sering kok hanya lewat di telinga doang, namun sensasi "oh ya?"-nya tadi itu nagih, karena tahu hal baru.
Selain mendengarkan podcast, cara menambah wawasan ada banyak sekali. Bertemu kemudian bicara dengan orang baru, traveling ke tempat baru, membaca, mendengarkan lagu, bahkan menonton pun. Intinya, yang penting aktif mengonsumsi informasi yang bervariasi, tidak itu-itu saja.
Gue punya saudara yang sudah pernah ke banyak tempat di penjuru dunia sedari kecil karena pekerjaan orang tuanya. Dia pastinya sudah bertemu banyak orang dari banyak latar belakang. Referensi yang dia punya akan hal-hal pun banyak. Maka ketika ngobrol dengan dia, gue sudah bisa membaca kalau dia pintar tanpa harus dia deklarasikan "eh gue tau ini itu lho.". Alasan gue ingin hidup nomaden karena melihat dia deh kalau nggak salah.
Kembali lagi bicara tentang wawasan.
Dari cara bicara kita bisa melihat seseorang mempunyai wawasan yang luas. Kita bisa berasumsi bahwa dia entah sudah bertemu banyak orang, baca banyak buku, atau pergi ke banyak tempat, semua dari cara bicaranya. Entah ya, gue sih melihatnya begitu. Gue pun mau bisa seperti itu, memiliki wawasan yang luas. Sayangnya saja gue masih belum pintar juga sampai saat ini. Gue masih menganggap banyak sekali yang belum gue tahu. Wawasan gue belum luas, jadinya ya goblok saja guenya. Hahaha.
Dang! I need to broaden my horizon.
Oh and by the way, selamat Idulfitri dan hari kenaikan Yesus Kristus!
No comments:
Post a Comment